PERILAKU ORGANISASI

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

“Efektifitas Individu, Kelompok dan Organisasi”

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh :

Tri Wulandari

Febrina Nur Ramadhani

Idawati

Martini S

Ika Fransiska

 

STIE NOBEL INDONESIA

MAKASSAR

Tahun Ajaran 2013-2014

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmat-Nya sehungga saya dapat menyelesaikan tugas makalah perilaku organisasi dengan judul ‘Efektifitas Individu, Kelompok dan Organisasi’. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah perilaku organisasi. Keberhasilan kami menyelesaikan makalah ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati kami sebagai tim penulis, meskipun banyak hambatan yang kami hadapi, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang kami terima sampai dengan menyelesaikan makalah ini. Dan perkenankanlah kami mengucapakan terima kasih kepada:

1. Ibu Ririn Oktaviani, SE., MM selaku dosen perilaku organisasi

2. Kedua orang tua yang memberikan dorongan, motivasi dan doanya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini

3. Teman-teman yang memberikan kritik dan saran kepada kami.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati pembaca.

Makassar, Oktober 2013

Tim Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………………………………..  

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………..      

Daftar Isi ………………………………………………………………………………

BAB I

Pendahuluan …………………………………………………………………………………….

  1.  Latar belakang ……………………………………………………………………………..
  1.  Rumusan masalah ………………………………………………………………………..
  1.  Tujuan …………………………………………………………………………….

BAB II

Pembahasan ………………………………………………………………………………….

  1. Pengertian …………………………………………………………………………
  1.  Perbedaan Efektivitas dan Efisiensi dalam Organisasi …………………….
  1. Pendekatan-Pendekatan dan Kriteria Organisasi ……………………………..
  2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Individu, Kelompok dan Organisasi ………………………………………………………….

BAB III

Penutup ………………………………………………………………………………………….  

  1. Kesimpulan …………………………………………………………….

 

  1. Saran ……………………………………………………………………

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………...

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. A.    Latar Belakang

 

Setiap manusia tentunya pernah mengalami berorganisasi. Tanpa manusia sadari, mereka telah memasuki ruang lingkup dalam berorganisasi. Ciri sederhana yang dapat kita cermati adalah dengan adanya kerja sama antarmanusia dalam mencapai kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini merupakan salah satu ciri terciptanya organisasi.Organsasi-organisasi seperti yang dapat dijumpai sekarang ini bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan manusia.Sebenarnya organisasi sudah ada sejak awal keberadaan manusia, tapi bentuknya masih sangat sederhana.Sejalan dengan perkembangan zaman, semakin maju pula organisasi yang ada salah satunya Efektivitas Organisasi.

Mempelajari Efektivitas Organisasi memang tidak begitu mudah, sebab objek studinya tidak tampak. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain atau kerjasama. Dalam suatu kerjasama ddibutuhkan Efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Maka disinilah diperlukan Efektivitas Organisasi yang akan dijelaskan dalam makalah ini.

  1. B.     Rumusan Masalah

 

  1. Apa yang dimaksud dengan efektivitas?
  2. Apa perbedaan efektivitas dan efisiensi dalam organisasi?
  3. Bagaimana pendekatan-pendekatan dan kriteria efektivitas?
  4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas individu, kelompok dan organisasi?

 

  1. C.    Tujuan Penulisan

 

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui ;

  1. Pengertian efektivitas
  2. Perbedaan efektivitas dan efisiensi dalam organisasi
  3. Pendekatan-pendekatan dan kriteria efektivitas
  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas individu, kelompok dan organisasi


 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. A.    Pengertian

Sebelum mengemukakan pengertian efektivitas, terlebih dahulu dikemukakan bahwa efektivitas merupakan suatu istilah yang berasal dari kata “efektif”. Tim Prima Pena (2001 : 155), mengemukakan bahwa : effective (I’fectiv) yaitu berhasil, manjur, tepat. Maka, Effectiveness (efektivnes) adalah keefektifan, kemanjuran; ketepatan.

Pengertian seperti tersebut sejalan dengan rumusan yang dikemukakan oleh The Liang Gie ((2001 :: 108) yaitu

”Efectiveness–Efektivitas: Suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya sesuatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang memang dikehendakinya, maka orang itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendakinya”.

Menurut Effendy (1989) efektivitas adalah;

”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan”

Efektivitas menurut pengertian di atas mengartikan bahwa indikator  efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Sedangkan, Menurut Agung Kurniawan dalam bukunya Transformasi Pelayanan Publik

 

“Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dilihat bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara rencana, kehendak, aturan, tujuan atau sasaran dengan hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan untuk mencapai maksud, sasaran atau apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Dengan kata lain bahwa suatu hasil dikatakan mencapai efektivitas jika hasil tersebut benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, termasuk ketentuan yang berlaku. Disamping itu, uraian yang dikemukakan di atas, menunjukkan pula bahwa indikator atau ukuran efektivitas adalah kesesuaian antara rencana dengan hasil yang dicapai, atau antara ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan kenyataan pelaksanaannya, atau dengan kata lain bahwa efektif adalah kesamaan antara rencana dan hasil yang dicapai.

  1. B.     Perbedaan Efektivitas dan Efisiensi Dalam Organisasi

Efektivitas suatu organisasi sering kali dikaitkan dengan keberhasilan organisasi tersebut untuk mencapai sasarannya. Ternyata dalam organisasi terdapat sasaran resmi dan sasaran sebenarnya. Sasaran resmi biasanya berbentuk formal dan sulit diukur sehingga tidak mudah untuk dijadikan acuan dalam pengukuran efektivitas organisasi. Sementara sasaran sebenarnya memang lebih terukur, tetapi biasanya tidak dinyatakan secara resmi. Sasaran merupakan hal penting karena merupakan alasan bagi eksistensi suatu organisasi, dan juga sebagai patokan dalam melaksanakan proses manajemen.

Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya. Menurut definisi ini, efisiensi terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

Menurut, H. Emerson ;

“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan outputefisiensi adalah sesuatu yang kita kerjakan berkaitan dengan menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu dalam proses pengerjaannya.efektif belum tentu efisien dan begitu sebaliknya.”

Dari definisi di atas, maka terdapat perbedaan antara efektifitas dan efisiensi dalam organisasi, antara lain:

Efektif (berdaya guna) didalam suatu organisasi adalah perencanaan yang lebih matang dengan dirumuskan oleh lini atas manajemen di dalam organisasi. Kemudian dijalankan oleh berbagai lini dari atas sampai bawah. Dilanjutkan pengendalian yang matang dan mantap dari pimpinan atau menajer atas, menengah dan bawah, yang kemudian membutuhkan pengawasan organisasi dari bawah ke atas dengan disiplin dan patuh kepada peraturan yang disusun dalam organisasi.

Efisien (berhasil guna) didalam suatu organisasi adalah pengendalian yang matang dan mantap dari pimpinan atau menajer atas, menengah dan bawah, yang kemudian membutuhkan pengawasan organisasi dari bawah ke atas dengan disiplin dan patuh kepada peraturan yang disusun dalam organisasi dengan menerapkan prinsip-prinsip management seperti planning, organizing, actuating, controlling dan lain sebagainya tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai dengan lebih baik.

  1. C.    Pendekatan-Pendekatan dan Kriteria Efektifitas

ü  Berbagai pendekatan dalam melihat efektivitas organisasi

  1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach)

Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan. Oleh karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan. Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsi-asumsi lain juga harus diperhatikan :

  1. Organisasi harus mempunyai tujuan akhir.
  2. Tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti.
  3. Tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola.
  4. Harus ada consensus atau ( kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut),
  5. Oleh karena itu empat asumsi diatas menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.

Beberapa permasalahan dalam pendekatan ini antara lain adalah :

  1. Apa yang dinyatakan secara resmi oleh sebuah organisasi sebagai suatu tujuan tidak selalu mencerminkan tujuan yang sebenarnya.
  2. Tujuan jangka pendek sering kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya.
  3. Organisasi yang memiliki tujuan majemuk akan menciptakan kesulitan.
  1. Pendekatan sistem (system approach)

Pendekatan sistem terhadap pendekatan organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan system.

Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan. Manajemen tidak boleh gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan konstituensi sejenis yang mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil.

Kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan system adalah hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar penting. Keunggulan akhir dari pendekatan system adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara atau tidak dapat diukur.

Dapat disimpulan bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.

  1. Pendekatan stakeholders

Dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan , pegawai adalah kompensasi, tunjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja , pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan , kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.

ü  Kriteria efektivitas

Kriteria efektifitas dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:

  1. Dari segi lingkup pengukurannya dikenal adanya efektifitas mikro dan makro.
  • Kriteria makro ialah pengukuran efektifitas dari sudut yang luas, contohnya keutungan organisasi atau pencapaian tujuan akhir organisasi.
  • Kriteria mikro ialah pengukuran efektifitas dengan menitikberatkan pada salah satu aspek yang sempit, contohnya penampilan anggota atau tingkat ketidak hadiran karyawan.
  1. Dari segi jumlah variable yang digunakan dalam pengukuran dikenal adanya efektifitas modal variable tunggal dan jamak.
  • Pengukuran dengan kriteria tunggal ialah cara melihat efektifitas organisasi dengan hanya menggunakan satu variable saja. Banyak pilihan variable yang digunakan dalam teknik ini, contohnya produktifitas diukur dengan data tentang output(produk akhir yang dihasilkan), kepuasan kerja diukur dengan daftar pertanyaan yang diisi oleh para karyawan, keuntungan organisasi dapat dilihat dari data berupa angka-angka yang diperoleh dari bagian pembukuan.
  • Pengukuran dengan kriteria jamak adalah cara melihat efektifitas organisasi dengan menggunakan sebuah model yang mencakup beberapa variable, dimana hubungan antara berbagai variable ikut diperhitungkan.
  1. Dari segi waktu pengukurannya dikenal adanya efektifitas statis dan dinamis
  • Pengukuran statis adalah melihat efektifitas dorganisasi dengan mendasarkan diri pada aktivitas yang telah dilakukan.
  • Dari karakteristik dinamika organisasi orang berusaha mengukur efektifitas organisasi di waktu yang akan datang.
  1. Dari segi tingkat generalisasinya dikenal adanya efektifitas umum dan khusus.
  • Teknik umum dimana efektifitas diukur dengan criteria yang dapat diterapkan pada semua jenis organisasi.
  • Teknik khusus adalah pengukuran efektifitas yang menggunakan criteria lebih khusus sesuai dengan karakteristik organisasi yang bersangkutan. Gibson dan kawan-kawan mengemukakan 5 aspek yang dapat digunakan sebagai kritera, yaitu;

(1)   Produksi

Produksi ialah kemampuan organisasi menghasilkan produk (output) yang dibutuhkan oleh lingkungan. Dalam hal ini mencakup jumlah(kuantitas) dan mutu (kualitas).

(2)   Efisiensi

Efisiensi menunjuk pada pengukuran yang berkenaan dengan penggunaan sumber yang langka oleh organisasi. Efisiensi merupakan perbandingan anatara output dan input. Efisiensi dapat dilihat dari besarnya biaya dan waktu yang diperlukan untuk proses produksi per unit produk, besarnya biaya dan waktu yang diperlukan seiap siswa sampai dengan lulus, dsb.

(3)   Kepuasan

Kepuasan menunjuk pada keberhasilan organisasi memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh para anggota dan juga kepuasan bagi para pemakai barang dan jasa yang dihasilkan.Kepuasan dapat diukur dari besar kecilnya tingkat kemangkiran, tingkat ketidakhadiran, tingkat keluar masuk organisasi, dan semangat kerja yang ditunjukkan anggota.

(4)   Kemampuan adaptasi

Kemampuan adaptasi adalah kesanggupan organisasi melakukan perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan.Semakin tinggi frekuensi tingkat ketidakpastian situasi yang menuntut tindakan penyesuaian, semakin mudah melihat kemampuan organisasi dalam melakukan adaptasi.

(5)   Pengembangan organisasi

Pengembangan organisasi adalah criteria efektifitas yang menunjuk kepada kemampuan organisasi untuk memandang jauh kedepan dan melakuakan investasi dalam rangka mempertahankan hidup dan mengembangkan usaha organisasi.Criteria pengembangan lebih menekankan pada upaya organisasi dalam jangka panjang.

  1. D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Efektifitas Individu, Kelompok dan Organisasi

Menurut Richard M Steers (1985:8) terdapat empat faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu organisasi, yaitu:

  1. Karakteristik organisasi

Hubungan yang sifatnya relatif tetap seperti susunan sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi. Struktur merupakan cara yang unik menempatkan manusia dalam rangka menciptakan sebuah organisasi. Dalam struktur, manusia ditempatkan sebagai bagian dari suatu hubungan yang relatif tetap yang akan menentukan pola interaksi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas.

  1. Karakteristik Lingkungan

Mencakup dua aspek. Aspek pertama adalah lingkungan ekstern yaitu lingkungan yang berada di luar batas organisasi dan sangat berpengaruh terhadap organisasi, terutama dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan. Aspek kedua adalah lingkungan intern yang dikenal sebagai iklim organisasi yaitu lingkungan yang secara keseluruhan dalam lingkungan organisasi.

  1. Karakteristik Pekerja

Merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas. Di dalam diri setiap individu akan ditemukan banyak perbedaan, akan tetapi kesadaran individu akan perbedaan itu sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Jadi apabila suatu organisasi menginginkan keberhasilan, organisasi tersebut harus dapat mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi.

  1. Karakteristik Manajemen

Strategi dan mekanisme kerja yang dirancang untuk mengkondisikan semua hal yang di dalam organisasi sehingga efektivitas tercapai. Kebijakan dan praktek manajemen merupakan alat bagi pimpinan untuk mengarahkan setiap kegiatan guna mencapai tujuan organisasi. Dalam melaksanakan kebijakan dan praktek manajemen harus memperhatikan manusia, tidak hanya mementingkan strategi dan mekanisme kerja saja. Mekanisme ini meliputi penyusunan tujuan strategis, pencari-an dan pemanfaatan atas sumber daya, penciptaan lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan keputusan, serta adaptasi terhadap perubahan lingkungan inovasi organisasi.

BAB III

PENUTUP

 

  1. A.    Kesimpulan

Efektivitas merupakan suatu istilah yang berasal dari kata “efektif”. Tim Prima Pena (2001 : 155), mengemukakan bahwa : effective (I’fectiv) yaitu berhasil, manjur, tepat. Maka, Effectiveness (efektivnes) adalah keefektifan, kemanjuran; ketepatan. Suatu hasil dikatakan mencapai efektivitas jika hasil tersebut benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, termasuk ketentuan yang berlaku.

Terdapat perbedaan antara efektifitas dan efisiensi dalam organisasi, antara lain:

 

Efektif (berdaya guna) didalam suatu organisasi adalah perencanaan yang lebih matang dengan dirumuskan oleh lini atas manajemen di dalam organisasi. Kemudian dijalan kan oleh berbagai lin dari atas sampai bawah. Dilanjutkan pengendalian yang matang dan mantap dari pimpinan atau menajer atas, menengah dan bawah, yang kemudian membutuhkan pengawasan organisasi dari bawah ke atas dengan disiplin dan patuh kepada peraturan yang disusun dalam organisasi.

 

Efisien (berhasil guna) didalam suatu organisasi adalah pengendalian yang matang dan mantap dari pimpinan atau menejer  atas, menengah dan bawah, yang kemudian membutuhkan pengawasan organisasi dari bawah ke atas dengan disiplin dan patuh kepada peraturan yang disusun dalam organisasi dengan menerapkan prinsip-prinsip management seperti planning, organizing, actuating, controlling dan lain sebagainya tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai dengan lebih baik.

Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam melihat efektivitas organisasi, yaitu:

  1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach)
  2. Pendekatan sistem (system approach)
  3. Pendekatan stakeholders

Kriteria efektivitas dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:

  1. Lingkup pengukurannya
  2. Jumlah variable
  3. Waktu pengukurannya
  4. Tingkat generalisasinya

Menurut Richard M Steers (1985:8) terdapat empat faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu organisasi, yaitu:

  1. Karakteristik organisasi
  2. Karakteristik lingkungan
  3. Karakteristik pekerja
  4. Karakteristik manajemen

DAFTAR PUSTAKA

Farrasita, 2012. Efektifias Organisasi, http://peppyku.blogspot.com/2012/05/efektivitas-organisasi.html

Rimaru, 2013. Pengertian Efektivitas, http://rimalrimaru.com/pengertian-efektivitas/

Madhi, 2012. Pengertian Efektifitas Menurut Para Ahli,

http://madhienyutnyut.blogspot.com/2012/02/pengertian-efektifitas-menurut-para.html

Afrita, 2011. Tugas 1 Pengantar Manajemen : Efektivitas dan Efisiensi dalam Organisasi, http://afrita1804.blogspot.com/2011/02/efektivitas-dan-efisiensi-dalam.html

Dwi Saputra Randa, 2012. EFISIENSI dan EFEKTIF dalam ORGANISASI, http://randadado.blogspot.com/2012/10/efisiensi-dan-efektif-dalam-organisasi.html

Anonim, 2011. Efektivitas Organisasi,

http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/05/efektivitas-dalam-organisasi.html

Biang Kety Helki, 2013. Pendekatan-Pendekatan Organisasi, http://aboutmee01.blogspot.com/2013/08/pendekatan-pendekatan-organisasi.html

Damanik Ericson, 2010. Faktor yang Mempengaruhi dan Kriteria Pengukuran Efektivitas, http://endienendinia.blogspot.com/2010/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Tinggalkan komentar